Bayangkan subsidi yang dikeluarkan pemerintah. Vice President Corporate Communication Pertamina M. Harun menyatakan, jika saat ini harga pertamax dijual Rp 10.200, maka harga premium tanpa subsidi mencapai Rp 10.000. "Harga premium itu 98% dari pertamax," ungkap Harun kepada detikFinance, Selasa (24/4/2012).
Dikatakan Harun, saat ini spesifikasi bensin jenis premium memang lebih bagus karena sejak 2006 bensin yang mengandung timbal sudah tak boleh lagi digunakan. "Jadi yang tidak pakai timbal ini kualitasnya lebih bagus, dan harganya pun jauh berbeda," ujar Harun. Jadi, lanjut Harun, masyarakat jangan melihat harga wajar BBM dari bensin premium yang saat ini Rp 4.500 per liter. Harga BBM yang wajar, kata Harun, adalah harga pertamax. "Jadi tidak tepat jika subsidi sedemikian besar diberikan untuk BBM ini, harusnya dana subsidi ini dialihkan kepada sektor-sektor yang lebih produktif," cetus Harun.
Terkait bensin premium kualitas baru ini, Almarhum Widjajono Partowidagdo memang pernah membisikkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Ini terjadi saat sidang kabinet pada Kamis (19/4/2012), atau dua hari sebelum Widjajono meninggal di Gunung Tambora, NTB. "Beliau mewakili Menteri ESDM yang berhalangan hadir. Sebelum sidang beliau terlihat menjelaskan sesuatu kepada Wapres. Lalu mendatangi saya menjelaskan hal yang sama. Rupanya almarhum minta dukungan untuk idenya mengenai BBM. Menurut almarhum, BBM yang diimpor sekarang ini sudah bukan premium lagi sehingga sebenarnya wajar harganya sedikit lebih tinggi. Yang diimpor sekarang ini sudah lebih tinggi mutunya dibanding premium yang lalu. Ini karena premium model lama sudah tidak diproduksi lagi," tukas Dahlan.
SELISIH PREMIUM NON SUBSIDI DENGAN PERTAMAX CUMA Rp200 | Kualitas Premium Lebih Baik Sekarang Karena Tidak Ada Kandungan Timbal, Spesifikasi Kandungan Premium Terbaru 2012, Perbedaan Kandungan Dalam Premium Dengan Pertamax, Harga Normal Premium Tanpa Subsidi 2012, Spesifikasi Kandungan Oktan Premium Dengan Pertamax 2012
Info dan Berita Terbaik
0 comments:
Post a Comment