VIDEO KISAH OBAMA KECIL DENGAN BANCI TURI MENTENG Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Obama . Tak gampang membuat film berkaitan masa lalu orang besar. Fakta sejarah harus diletakkan secara pas, sementara cerita harus mengalir dan menghibur. Film Obama Anak Menteng yang disutradarai oleh John de Rantau sepertinya tak lepas dari masalah itu. FOTO BUCEK DEPP JADI PILOT BALON UDARA Bucek Depp Siap Lintasi 2 Benua Dalam 90 Hari dan HASIL AKHIR BRIMINGHAM VS CHELSEA 0-2 FA CUP 2012 | Juan Mata dan Raul Meireles Menjadi Pahlawan Chelsea.
John, seperti diakuinya, sangat hati-hati mengisahkan masa kecil Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama. Dia mengambil sisi sarat human interest, ketika Obama kecil tinggal di Menteng. Obama yang berbaur dengan warga sekitar, dan mencicipi sekolah negeri di kawasan itu.
John de Rantau mengemas cerita ini dengan racikan film keluarga yang menghibur. Ada plot yang berjalan, semisal petualangan Obama alias Barry bersama anak kampung di Menteng.
Barry, diperankan Hasan Farouq Ali, masih berusia 9 tahun saat ia tiba di Menteng. Sebagai warga baru berlatar belakang ras "oplosan", ibunya berkulit putih sementara ayahnya hitam, dia agak sulit menyesuaikan diri.
Inilah yang mau dibidik film ini, bagaimana Barry kecil belajar memahami perbedaan. Dia bersahabat dengan anak tetangga yang berbeda ras dan strata sosial, yakni Slamet dan Yuniardi. Dia juga akrab dengan pengasuhnya yang banci Turdi (Teuku Zacky).
Meski hanya empat tahun di Indonesia, Barry punya banyak pengalaman tak terlupakan. Bersama Slamet dan Yuniardi, Barry bermain layang-layang, pingpong, dan kelereng. Mereka semakin akrab. Juga Barry kian faham kehidupan Turdi, seorang banci.
Memang, film ini berjalan dengan racikan klasik: konflik antar teman, dan lalu bumbu penyedap dari Turdi yang geraknya "melambai", lalu Barry kecil yang mencoba memahami mengapa orang bisa berbeda.
Turdi yang banci, dan Barry yang kulitnya "oplosan" itu kerap menjadi olokan anak-anak kampung. Dia dibenci karena dia berbeda. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan Carut dan geng-nya.
Semua pengalaman itu mengajarkan Barry membuka diri dalam menerima perbedaan, dan juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang berbeda.
Selama tinggal di Menteng , Barry menyerap nilai dari perbedaan sosial itu, dan menghormatinya sebagai satu kenyataan yang tak boleh merusak kemanusiaan. Nilai dari masa kecil ini tampaknya melekat sampai dia dewasa.
Barry memang tak sempat lama menyelami kehidupan di kawasan Menteng itu. Ketika dia sudah mulai masuk dalam kehidupan "gaya lokal", dia harus pergi meninggalkan Menteng.
Obama Anak Menteng adalah film dengan cerita sederhana dan inspiratif, sekaligus mencoba menjadi satu keping cerita dari mosaik sejarah orang nomor satu di Amerika.
Seperti laiknya film bertema orang besar, terkadang sosok yang ditampilkan terasa terlalu bijak, misalnya dialog tak lazim bagi seorang anak menjelang remaja.
Terlepas dari itu, John de Rantau mengerjakan film ini dengan serius, dan bersemangat. "Saya menerima pekerjaan Obama ini sangat cepat, dan tidak main-main, karena kita mengangkat kisah hidup orang nomor satu di dunia," kata John, usai screening film itu di FX, Senayan, 29 Juni 2010.
Nasib Evie alias Turdi tak semujur Obama
Turdi alias Evie pernah mengasuh Barry alias Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, selama dua tahun. Saat diasuh Evie, Barry masih duduk di bangku kelas 4 SD di Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Turdi kemudian memutuskan menjadi waria pada awal 1970-an. Bahkan, dia sempat melacurkan diri pada tahun 1978, setelah tak bekerja lagi di rumah ayah tiri Obama, Lolo Soetoro. Beranjak tua, Turdi memilih menjalani sisa hidupnya dengan kembali menjadi pria. Namun, kehidupannya tak semujur mantan anak asuhnya.
Pria berusia 66 tahun itu kini menghabiskan masa tuanya di sebuah kamar sewaan berukuran 2x2 meter di kawasan padat penduduk di Jakarta Timur. Untuk menuju tempat kos Turdi, harus melewati lorong sempit yang diapit tembok.
Dia kini menjalani kehidupan sehari-hari sebagai buruh cuci bagi para tetangga yang membutuhkan tenaganya dan rajin mendalami agama. Di sisa hidupnya ini, Turdi punya satu keinginan kuat: bertemu mantan anak asuhnya, Obama.
Presiden Obama Minta KTP Turi
Kontras dengan hidupnya yang serba kekurangan sebagai buruh cuci, tinggal di kamar kos sederhana berukuran 2x2 meter, nama Turdi alias Turi alias Evie telah mendunia. Dia dipublikasi sebagai seorang transgender yang pernah mengasuh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Kisah hidupnya yang dimuat di berbahai media asing konon juga didengar Presiden Obama, bocah keriting yang puluhan tahun lampau dikenalnya sebagai Barry.
Evie menceritakan, dua pekan lalu, melalui wartawan media asing yang pernah mewawancarainya mengatakan, pihak Presiden Obama meminta fotokopi kartu tanda penduduknya (KTP).
"Beberapa hari wartawan itu kembali. Menurut dia, Obama ingin minta KTP saya untuk pastikan kalau saya adalah Turi yang pernah mengasuhnya," kata Turdi saat ditemui di kawasan padat penduduk di Klender, Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Dia menambahkan, Ayah tiri Obama, Lolo Soetoro dan ibunya yang warga Amerika, Ann Dunham, dulu kerap memanggilnya dengan nama Turi, bukan Turdi. Begitu juga dengan Barry, panggilan Obama kecil, yang menyapanya dengan nama Turi.
Kehidupan Turdi begitu menjadi perbincangan hangat. Saat mengasuh Obama awal tahun 1970an, Turdi masih beridentitaskan seorang pria. Dua tahun kemudian, selepas tak lagi mengasuh Obama, Turdi mulai menjajaki kehidupan malam yang keras.
Turdi memilih menjadi pekerja seks komersial waria. Meski saat itu pendapatannya menanjak, tapi kematian tragis sahabatnya membuat Turdi tobat. Masih sebagai waria, Turdi bergabung dengan grup tari dan nyanyi waria pertama di Indonesia, The Fantastic Doll. Kocek dari panggung ke panggung mulai dirasakan.
Tapi kini, Turdi memilih meninggalkan kehidupan warianya. Dia memilih menjadi pria sejati, seorang diri, tanpa kerabat dan saudara. "Saya lebih memilih menjadi kuli cuci dan pembantu," kata Turdi.
Transgender Evie: Saya Ingin Ketemu Obama
Dua tahun Turdi alias Turi alias Evie mengasuh Barry, anak yang tak pernah ia bayangkan bakal menjadi orang tersohor di dunia sebagai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Nasibnya justru bertolak belakang dengan anak asuhannya itu. Dia sempat melacurkan diri pada tahun 1978, setelah tak bekerja lagi di rumah ayah tiri Obama, Lolo Soetoro. Dikejar tramtib, digunduli, dan berakhir di kamar kos sempit nan kumuh berukuran 2x2 meter, adalah bagian dari kisah hidupnya.
Awalnya, banyak yang meragukan, ia pernah mengasuh Obama saat masih duduk di bangku kelas 4 SD di Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Tapi, transgender yang akhirnya kembali menjadi pria ini tidak peduli akan keraguan orang lain.
Keraguan khalayak mulai menipis dan perlahan hilang saat Turdi dipanggil Sutradara film "Obama Anak Menteng", Demian Dematra. Turdi memang tidak main dalam film itu. Tapi pengalaman Turdi dijadikan referensi. Bahkan peran Turdi diperankan oleh aktor bernama Muhammad Zaky.
Merasa bangga pernah momong Obama kecil, jelas. Namun, ada saru keinginan yang terbesit dalam hatinya: bertemu anak asuhannya. "Saya berharap bisa ketemu sama Barry, tapi kalau tidak bisa tidak masalah. Bagaimanapun saya tetap bangga pernah jadi bagian dari keluarga mereka," kata Turdi saat ditemui di kamar kosnya di kawasan Klender, Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Turdi kini hanya berharap periuk nasi dari ongkos mencuci dari pintu ke pintu. Kehidupan malam saat menjadi pekerja seks komersial sudah lama ditinggalkan. Ia tak mau lagi menjadi waria. Meski, orang-orang masih memanggilnya Mba Evie. "Karena bagaimana pun saya (pernah) sebagai waria," kata Turdi.
Kehidupan Turdi begitu memprihatinkan. Untuk masuk ke dalam tempat tinggalnya saja butuh sedikit perjuangan. Bermukim di kawasan padat penduduk, masuk lorong-lorong tembok gelap selebar bahu. "Saya memilih hidup sebagai pembantu. Materi bukan segalanya," kata Turdi.
Hitam Kelam Hidup Waria Pengasuh Obama Kecil
Turdi alias Turi alias Evie dua tahun mengasuh Barack Obama alias Barry. Pria yang sempat menjalani hidup sebagai waria itu kini hidup di kos-kosan sempit berukuran 2x2 meter persegi.
Pahit-getir hidup dialami Turdi pasca tak lagi bekerja di keluarga Lolo Soetoro. Pengasuh Obama saat masih duduk di kelas 4 SD itu sempat menjadi pekerja seks komersial. Dikejar petugas Ketentraman dan Ketertiban atau Trantib. Sampai akhirnya digunduli petugas.
"Saya terima apa adanya saja," kata Turdi saat berbincang di tempat kos yang disewanya Rp150 ribu per bulan di kawasan padat penduduk di Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Di kos-kosan dua lantai itu, Turdi menyewa satu kamar seorang diri. Tujuh kamar lainnya dihuni rekan-rekan warianya. Rekan-rekannya percaya ia adalah mantan pengasuh Obama saat masih bersekolah di SD Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Meski hingga kini masih disapa dengan nama warianya, Evie, Turdi yang kini berusia 66 tahun terlahir sebagai laki-laki tulen. Di KTP-nya pun masih tercantum nama pemberian orangtuanya, Turdi.
"Tapi nggak tahu kenapa, saya merasa sifat perempuan saya lebih besar dari laki-laki," kata Turdi yang biasa dipanggil Turi oleh ayah tiri Obama, Lolo Soetoro ini. Tidak heran kalau ia jago masak sampai-sampai ibunda Obama, Ann Dunham, kepincut dan merekrutnya sebagai juru masak keluarga, disamping tugas lainnya mengasuh Obama. Saat itu, kenang dia, Obama paling suka sop buntut buatannya.
Lepas menjadi juru masak dan pengasuh Obama, kehidupan Turdi berubah drastis. Anjlok. "Saya lacurkan diri sekitar tahun 1978," kata Turdi. "Ada tekanan dalam diri saya. Saya ingin kebebasan."
Keputusan berat itu akhirnya dijalani. Selama menjajakan diri, kondisi kocek Turdi membaik. Pundi-pundi terkumpul lebih banyak. "Penghasilan sebagai pelacur sangat lumayan," kata dia.
Turdi merasakan kerasnya hidup dengan menjual diri di jalanan. Dikejar, dirazia, ditangkap, bahkan digunduli petugas. "Jadi waria itu sudah risiko. Kepala saya pernah digunduli tentara saat terjaring di Kodim," kata pria berkacamata ini.
Titik balik kehidupan hitam itu terjadi saat rekannya tewas. Teman waria seperjuangan Turdi meninggal dengan kondisi sangat mengenaskan. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan. "Sejak itu sadar, saya berada di jalan yang salah," kata Turdi.
Kehidupan pelacuran ditinggalkan. Tapi identitas Turdi masih sebagai Evie. Dia memilih jalan hidup waria yang lebih lurus. Bergabung dengan grup The Fantastic Doll. Grup ini merupakan kelompok tari dan menyanyi yang seluruh anggotanya adalah waria. Dari panggung ke panggung, Turdi ikut pentas grup waria pertama di Indonesia itu.
"Sekarang saya lebih suka hidup sebagai kuli cuci atau pembantu. Itu lebih baik daripada masa lalu saya. Sudah tua, apalagi yang mau dicari. Materi bukan segalanya," kata Turdi.
VIDEO KISAH OBAMA KECIL DENGAN BANCI TURI MENTENG, Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Obama, Video Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Presiden Obama, Youtube Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Obama, Hitam Kelam Hidup Waria Pengasuh Obama Kecil, Presiden Obama Minta KTP Turi, Transgender Evie: Saya Ingin Ketemu Obama, Nasib Evie alias Turdi tak semujur Obama
John, seperti diakuinya, sangat hati-hati mengisahkan masa kecil Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama. Dia mengambil sisi sarat human interest, ketika Obama kecil tinggal di Menteng. Obama yang berbaur dengan warga sekitar, dan mencicipi sekolah negeri di kawasan itu.
John de Rantau mengemas cerita ini dengan racikan film keluarga yang menghibur. Ada plot yang berjalan, semisal petualangan Obama alias Barry bersama anak kampung di Menteng.
Barry, diperankan Hasan Farouq Ali, masih berusia 9 tahun saat ia tiba di Menteng. Sebagai warga baru berlatar belakang ras "oplosan", ibunya berkulit putih sementara ayahnya hitam, dia agak sulit menyesuaikan diri.
Inilah yang mau dibidik film ini, bagaimana Barry kecil belajar memahami perbedaan. Dia bersahabat dengan anak tetangga yang berbeda ras dan strata sosial, yakni Slamet dan Yuniardi. Dia juga akrab dengan pengasuhnya yang banci Turdi (Teuku Zacky).
Meski hanya empat tahun di Indonesia, Barry punya banyak pengalaman tak terlupakan. Bersama Slamet dan Yuniardi, Barry bermain layang-layang, pingpong, dan kelereng. Mereka semakin akrab. Juga Barry kian faham kehidupan Turdi, seorang banci.
Memang, film ini berjalan dengan racikan klasik: konflik antar teman, dan lalu bumbu penyedap dari Turdi yang geraknya "melambai", lalu Barry kecil yang mencoba memahami mengapa orang bisa berbeda.
Turdi yang banci, dan Barry yang kulitnya "oplosan" itu kerap menjadi olokan anak-anak kampung. Dia dibenci karena dia berbeda. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan Carut dan geng-nya.
Semua pengalaman itu mengajarkan Barry membuka diri dalam menerima perbedaan, dan juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang berbeda.
Selama tinggal di Menteng , Barry menyerap nilai dari perbedaan sosial itu, dan menghormatinya sebagai satu kenyataan yang tak boleh merusak kemanusiaan. Nilai dari masa kecil ini tampaknya melekat sampai dia dewasa.
Barry memang tak sempat lama menyelami kehidupan di kawasan Menteng itu. Ketika dia sudah mulai masuk dalam kehidupan "gaya lokal", dia harus pergi meninggalkan Menteng.
Obama Anak Menteng adalah film dengan cerita sederhana dan inspiratif, sekaligus mencoba menjadi satu keping cerita dari mosaik sejarah orang nomor satu di Amerika.
Seperti laiknya film bertema orang besar, terkadang sosok yang ditampilkan terasa terlalu bijak, misalnya dialog tak lazim bagi seorang anak menjelang remaja.
Terlepas dari itu, John de Rantau mengerjakan film ini dengan serius, dan bersemangat. "Saya menerima pekerjaan Obama ini sangat cepat, dan tidak main-main, karena kita mengangkat kisah hidup orang nomor satu di dunia," kata John, usai screening film itu di FX, Senayan, 29 Juni 2010.
Nasib Evie alias Turdi tak semujur Obama
Turdi alias Evie pernah mengasuh Barry alias Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, selama dua tahun. Saat diasuh Evie, Barry masih duduk di bangku kelas 4 SD di Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Turdi kemudian memutuskan menjadi waria pada awal 1970-an. Bahkan, dia sempat melacurkan diri pada tahun 1978, setelah tak bekerja lagi di rumah ayah tiri Obama, Lolo Soetoro. Beranjak tua, Turdi memilih menjalani sisa hidupnya dengan kembali menjadi pria. Namun, kehidupannya tak semujur mantan anak asuhnya.
Pria berusia 66 tahun itu kini menghabiskan masa tuanya di sebuah kamar sewaan berukuran 2x2 meter di kawasan padat penduduk di Jakarta Timur. Untuk menuju tempat kos Turdi, harus melewati lorong sempit yang diapit tembok.
Dia kini menjalani kehidupan sehari-hari sebagai buruh cuci bagi para tetangga yang membutuhkan tenaganya dan rajin mendalami agama. Di sisa hidupnya ini, Turdi punya satu keinginan kuat: bertemu mantan anak asuhnya, Obama.
Presiden Obama Minta KTP Turi
Kontras dengan hidupnya yang serba kekurangan sebagai buruh cuci, tinggal di kamar kos sederhana berukuran 2x2 meter, nama Turdi alias Turi alias Evie telah mendunia. Dia dipublikasi sebagai seorang transgender yang pernah mengasuh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Kisah hidupnya yang dimuat di berbahai media asing konon juga didengar Presiden Obama, bocah keriting yang puluhan tahun lampau dikenalnya sebagai Barry.
Evie menceritakan, dua pekan lalu, melalui wartawan media asing yang pernah mewawancarainya mengatakan, pihak Presiden Obama meminta fotokopi kartu tanda penduduknya (KTP).
"Beberapa hari wartawan itu kembali. Menurut dia, Obama ingin minta KTP saya untuk pastikan kalau saya adalah Turi yang pernah mengasuhnya," kata Turdi saat ditemui di kawasan padat penduduk di Klender, Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Dia menambahkan, Ayah tiri Obama, Lolo Soetoro dan ibunya yang warga Amerika, Ann Dunham, dulu kerap memanggilnya dengan nama Turi, bukan Turdi. Begitu juga dengan Barry, panggilan Obama kecil, yang menyapanya dengan nama Turi.
Kehidupan Turdi begitu menjadi perbincangan hangat. Saat mengasuh Obama awal tahun 1970an, Turdi masih beridentitaskan seorang pria. Dua tahun kemudian, selepas tak lagi mengasuh Obama, Turdi mulai menjajaki kehidupan malam yang keras.
Turdi memilih menjadi pekerja seks komersial waria. Meski saat itu pendapatannya menanjak, tapi kematian tragis sahabatnya membuat Turdi tobat. Masih sebagai waria, Turdi bergabung dengan grup tari dan nyanyi waria pertama di Indonesia, The Fantastic Doll. Kocek dari panggung ke panggung mulai dirasakan.
Tapi kini, Turdi memilih meninggalkan kehidupan warianya. Dia memilih menjadi pria sejati, seorang diri, tanpa kerabat dan saudara. "Saya lebih memilih menjadi kuli cuci dan pembantu," kata Turdi.
Transgender Evie: Saya Ingin Ketemu Obama
Dua tahun Turdi alias Turi alias Evie mengasuh Barry, anak yang tak pernah ia bayangkan bakal menjadi orang tersohor di dunia sebagai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Nasibnya justru bertolak belakang dengan anak asuhannya itu. Dia sempat melacurkan diri pada tahun 1978, setelah tak bekerja lagi di rumah ayah tiri Obama, Lolo Soetoro. Dikejar tramtib, digunduli, dan berakhir di kamar kos sempit nan kumuh berukuran 2x2 meter, adalah bagian dari kisah hidupnya.
Awalnya, banyak yang meragukan, ia pernah mengasuh Obama saat masih duduk di bangku kelas 4 SD di Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Tapi, transgender yang akhirnya kembali menjadi pria ini tidak peduli akan keraguan orang lain.
Keraguan khalayak mulai menipis dan perlahan hilang saat Turdi dipanggil Sutradara film "Obama Anak Menteng", Demian Dematra. Turdi memang tidak main dalam film itu. Tapi pengalaman Turdi dijadikan referensi. Bahkan peran Turdi diperankan oleh aktor bernama Muhammad Zaky.
Merasa bangga pernah momong Obama kecil, jelas. Namun, ada saru keinginan yang terbesit dalam hatinya: bertemu anak asuhannya. "Saya berharap bisa ketemu sama Barry, tapi kalau tidak bisa tidak masalah. Bagaimanapun saya tetap bangga pernah jadi bagian dari keluarga mereka," kata Turdi saat ditemui di kamar kosnya di kawasan Klender, Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Turdi kini hanya berharap periuk nasi dari ongkos mencuci dari pintu ke pintu. Kehidupan malam saat menjadi pekerja seks komersial sudah lama ditinggalkan. Ia tak mau lagi menjadi waria. Meski, orang-orang masih memanggilnya Mba Evie. "Karena bagaimana pun saya (pernah) sebagai waria," kata Turdi.
Kehidupan Turdi begitu memprihatinkan. Untuk masuk ke dalam tempat tinggalnya saja butuh sedikit perjuangan. Bermukim di kawasan padat penduduk, masuk lorong-lorong tembok gelap selebar bahu. "Saya memilih hidup sebagai pembantu. Materi bukan segalanya," kata Turdi.
Hitam Kelam Hidup Waria Pengasuh Obama Kecil
Turdi alias Turi alias Evie dua tahun mengasuh Barack Obama alias Barry. Pria yang sempat menjalani hidup sebagai waria itu kini hidup di kos-kosan sempit berukuran 2x2 meter persegi.
Pahit-getir hidup dialami Turdi pasca tak lagi bekerja di keluarga Lolo Soetoro. Pengasuh Obama saat masih duduk di kelas 4 SD itu sempat menjadi pekerja seks komersial. Dikejar petugas Ketentraman dan Ketertiban atau Trantib. Sampai akhirnya digunduli petugas.
"Saya terima apa adanya saja," kata Turdi saat berbincang di tempat kos yang disewanya Rp150 ribu per bulan di kawasan padat penduduk di Jakarta Timur, Rabu 7 Maret 2012.
Di kos-kosan dua lantai itu, Turdi menyewa satu kamar seorang diri. Tujuh kamar lainnya dihuni rekan-rekan warianya. Rekan-rekannya percaya ia adalah mantan pengasuh Obama saat masih bersekolah di SD Asisi, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Meski hingga kini masih disapa dengan nama warianya, Evie, Turdi yang kini berusia 66 tahun terlahir sebagai laki-laki tulen. Di KTP-nya pun masih tercantum nama pemberian orangtuanya, Turdi.
"Tapi nggak tahu kenapa, saya merasa sifat perempuan saya lebih besar dari laki-laki," kata Turdi yang biasa dipanggil Turi oleh ayah tiri Obama, Lolo Soetoro ini. Tidak heran kalau ia jago masak sampai-sampai ibunda Obama, Ann Dunham, kepincut dan merekrutnya sebagai juru masak keluarga, disamping tugas lainnya mengasuh Obama. Saat itu, kenang dia, Obama paling suka sop buntut buatannya.
Lepas menjadi juru masak dan pengasuh Obama, kehidupan Turdi berubah drastis. Anjlok. "Saya lacurkan diri sekitar tahun 1978," kata Turdi. "Ada tekanan dalam diri saya. Saya ingin kebebasan."
Keputusan berat itu akhirnya dijalani. Selama menjajakan diri, kondisi kocek Turdi membaik. Pundi-pundi terkumpul lebih banyak. "Penghasilan sebagai pelacur sangat lumayan," kata dia.
Turdi merasakan kerasnya hidup dengan menjual diri di jalanan. Dikejar, dirazia, ditangkap, bahkan digunduli petugas. "Jadi waria itu sudah risiko. Kepala saya pernah digunduli tentara saat terjaring di Kodim," kata pria berkacamata ini.
Titik balik kehidupan hitam itu terjadi saat rekannya tewas. Teman waria seperjuangan Turdi meninggal dengan kondisi sangat mengenaskan. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan. "Sejak itu sadar, saya berada di jalan yang salah," kata Turdi.
Kehidupan pelacuran ditinggalkan. Tapi identitas Turdi masih sebagai Evie. Dia memilih jalan hidup waria yang lebih lurus. Bergabung dengan grup The Fantastic Doll. Grup ini merupakan kelompok tari dan menyanyi yang seluruh anggotanya adalah waria. Dari panggung ke panggung, Turdi ikut pentas grup waria pertama di Indonesia itu.
"Sekarang saya lebih suka hidup sebagai kuli cuci atau pembantu. Itu lebih baik daripada masa lalu saya. Sudah tua, apalagi yang mau dicari. Materi bukan segalanya," kata Turdi.
VIDEO KISAH OBAMA KECIL DENGAN BANCI TURI MENTENG, Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Obama, Video Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Presiden Obama, Youtube Nasib Evie Alias Turi Turdi Mantan Pengasuh Obama, Hitam Kelam Hidup Waria Pengasuh Obama Kecil, Presiden Obama Minta KTP Turi, Transgender Evie: Saya Ingin Ketemu Obama, Nasib Evie alias Turdi tak semujur Obama
Info dan Berita Terbaik
0 comments:
Post a Comment