Informasi yang dihimpun, rumah itu adalah milik Hercules, mantan pemimpin kelompok Timor di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Terkait hal ini, Hercules membantahnya.
"Saya enggak tahu kalau rumah saya dipakai Renny untuk bersembunyi. Yang saya tahu ada saudara saya namanya Boby butuh tempat untuk menenangkan diri. Enggak tahu kenapa dia takut," ungkap Hercules, Senin (5/3/2012), saat dihubungi wartawan.
Hercules ketika itu menyanggupi permintaan Bobby dengan mempersilakan Bobby menempati rumah kosong miliknya di kawasan Indramayu, Jawa Barat. Rumah itu, kata Bobby, hanya ditinggali oleh para suster yang menjaga rumahnya.
"Mertua saya juga suka di situ untuk bantu merawat rumah. Tiba-tiba saja mertua saya kasih kabar kalau rumah digerebek polisi untuk menangkap Renny," ucapnya.
Hercules mengaku, dirinya tidak tahu Renny ada di rumah itu bersama Onchu. Pasalnya, yang meminta izin memakai hanya Bobby. Hercules memang mengakui bahwa dirinya kenal pasangan suami-istri itu.
"Saya kenal baik dengan mereka. Tapi tidak tahu kalau dia di rumah saya," ujarnya.
Hercules mengatakan, setelah penggerebekan itu, namanya jadi dikaitkan dengan penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto. "Saya mau klarifikasi tentang hal ini. Saya serahkan semua ke polisi. Saya juga baru tahu ternyata Bobby sudah lebih dulu diangkut polisi dan menunjukkan keberadaan Renny ternyata di rumah saya," kata Hercules.
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Hengky Haryadi mengatakan, ada pihak yang melindungi Renny. "Ada kelompok tertentu yang mana ada hubungannya dengan kelompok ini yang membantu pelarian Renny dan suaminya Onchu di Indramayu," ucap Hengky.
Pemimpin kelompok itu, kata Hengky, meyakinkan Renny bahwa dia tidak akan kena jerat hukum. "Kelompok ini menjamin kalau Renny tidak akan ditangkap," ujarnya.
Karena itu, Renny dan Onchu yang merupakan suami kedua Renny ini dilarikan ke sebuah rumah milik pemimpin kelompok itu di Indramayu, Jawa Barat. Selama empat hari, Renny dan Onchu bersembunyi di tempat itu dengan dikawal beberapa penjaga dari kelompok itu.
Namun, polisi berhasil mencium jejak keduanya. Renny dan Onchu dibekuk aparat kepolisian pada Minggu pagi dan langsung dibawa ke Jakarta. Saat digerebek, polisi mengamankan lima orang lainnya yang ada di dalam rumah untuk dimintai keterangan. Sementara dari keterangan kelimanya diketahui bahwa perintah melindungi Renny dan Onchu datang dari sang pemimpin.
"Pimpinannya nanti akan kami mintai keterangan juga. Pokoknya atas perintah Kapolri, tidak ada tempat untuk premanisme. Kami tindak semua yang terlibat," ungkap Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol.
Renny ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan sembilan orang lainnya, yakni Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, Onchu, dan R. Sedangkan tiga orang lainnya masih diburu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka lantaran terlibat dalam kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto pada Kamis (23/2/2012) dini hari.
Dua orang tewas dalam peristiwa itu, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka bacok. Motif penyerangan ini adalah penagihan utang piutang narkoba senilai Rp 280 juta.
Kompas.com
KRONOLOGI RENNY TUPESSY TERTANGKAP DI RUMAHNYA HERCULES | Hercules Mempersilakan Bobby Menempati Rumah Kosong Miliknya Di Indramayu, Jawa Barat. Video Penangkapan Renny Tupessy Kill Bill 2012. Profil Renny Tupessy Kill Bill 2012. Kronologi Kill Bill Di RSPAD 2012.
Info dan Berita Terbaik
0 comments:
Post a Comment