Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan semua pelaku berhasil melarikan diri. "Penyerangan terjadi antara dua kelompok Ambon,"
Dia menjelaskan, kejadian berawal saat enam orang sedang melayat rekannya Bob Stanley Sahusilawane yang disemayamkan di ruang A eksekutif.
Namun secara tiba-tiba datang puluhan orang bersenjata tajam menyerang membabi buta. "Enam orang yang diserang itu tanpa persiapan apa-apa," ucap Rikwanto. Akibatnya, kata dia, dua orang tewas, dan empat lainnya luka-luka. Semua korban mengalami luka bacok.
Menurut petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Senen, dua korban atas nama Ricky Tutu Boy, 37, warga Ambon, dan Stendli alias Wenno. Jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Salah seorang saksi mata, Heri, menjelaskan penyerangan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Karena kalah jumlah, kolompok pemuda yang diserang akhirnya berhamburan ke sudut-sudut di area rumah duka.
Selain menewaskan dua orang, penyerang juga melukai Oktavianus Maxmilion hingga sekarat. Berdasarkan informasi petugas jaga rumah duka, Purwanto, Oktavianus akhirnya tewas di perjalanan menuju rumah sakit. "Usai menyerang, pelaku dengan menggunakan 3 mobil langsung keluar dari areal rumah duka melalui gerbang utama," kata Heri.
Polri: Kami Tidak Takut dengan Preman
Aksi premanisme kembali terjadi dini hari tadi. Sekelompok pemuda menyerang pelayat di Rumah Duka RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Dua orang tewas.
Bagaimana aparat menyikapinya? Kabareskrim Mabes Polri Komjen Sutarman menegaskan, Polri tidak pernah takut dengan premanisme. Kelompok manapun yang berbuat onar dan meresahkan masyarakat harus ditindak.
"Kita dikasih masyarakat senjata kok, kenapa takut," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Kamis 23 Februari 2012.
Dia menuturkan, pada saat menjabat Kapolda Metro Jaya, pemberantasan terhadap pelaku premanisme merupakan agenda utamanya. "Kita sudah tegas terhadap pelaku premanisme yang memang kita bisa melakukan penegakkan hukum kalau mereka melakukan pelanggaran hukum," tuturnya.
Namun dia menambahkan, kepolisian tidak bisa serta merta menindak kelompok yang tidak melakukan pelanggaran hukum. Polisi harus mencari bukti.
Terkait gugatan yang dilakukan keluarga pemimpin kelompok Angkatan Muda Kei (AMKei), John Kei soal penangkapan yang disertai penembakan, Sutarman mempersilakannya.
"Saya kira hak seseorang untuk melaporkan tindakan kepolisian yang dianggapya tidak pas. Nanti akan dilakukan pemeriksaan," ucapnya.Vivanews
VIDEO PENYERANGAN RSPAD TERBARU 2012, Penyebab Bentrok Rumah Duka RSPAD, Kronologis Bentrok Rumah Duka RSPAD, Foto Bentrok Rumah Duka RSPAD, Gambar Bentrok Rumah Duka RSPAD, Video Bentrok Rumah Duka RSPAD, Youtube Bentrok Rumah Duka RSPAD, Korban Bentrok Rumah Duka RSPAD
Info dan Berita Terbaik
0 comments:
Post a Comment