SPESIFIKASI HARGA NEW V-IXION TERBARU AKHIR TAHUN. Banyak yang menganggap Yamaha New V-ixion cuma ganti baju dan tidak
ada perubahan siginifikan di sisi performa. Padahal, PT Yamaha Indonesia
Motor Manfacturing (YIMM) memastikan bahwa sport andalannya itu
mengalami perombakan total, termasuk performanya. Lihat
Usai peluncuran di
Bandung (15/12),
KompasOtomotif berkesempatan menungganginya
dengan rute Bandung-Cihideung (etape I), sedang rekan media lain ada
yang menjalani etape II di Cihideung dan sekitarnya.
Pengamatan awal ditujukan pada ubahan. Desainnya lebih banyak sudut,
mengesankan unsur aerodinamis. Tangkinya lebih atraktif, digabung panel
kunci (biasanya panel kunci jadi satu dengan panel meter). Ban belakang
lebih lebar, lengan ayun bentuk persegi, dilengkapi rem cakram.
Duduk di atasnya terasa lebih nyaman. Bila dibandingkan versi
sebelumnya, posisi setang sedikit lebih ditekuk ke dalam, menjanjikan
posisi mengendara tidak terlalu membungkuk. Kunci diputar, sapaan ”
Hi Bro” tertulis pada panel, dan komputer mulai cek sistem untuk persiapan. Mesin dinyalakan, dipanaskan sebentar, dan
go!
Lincah dan ”Mengigit”
Keluar dari halaman Hotel Savoy Homann, Bandung, kemacetan
menghadang. Di sinilah New V-ixion menemui ujian pertamanya. Dalam
kondisi macet, kelincahan mulai bisa dirasakan dengan mudahnya
pengendalian. Bodinya lebih ramping membuat yang naik semakin pede.
Mengutip apa yang dijelaskan Sakio Muroo, Project Leader Development
Yamaha Motor Ltd, ada perubahan mendasar yang tidak tampak, tapi
menghasilkan
handling lebih baik. Pertama adalah sudut kemudi (
rake)
diperkecil, lalu menambah panjang lengan ayun 1,3 cm. Dengan perubahan
ini traksi roda belakang diklaim lebih bagus dan membantu kendali sepeda
motor.
Perubahan kedua, titik berat digeser lebih ke depan 1,7 persen. Ini
diikuti ukuran ban belakang yang lebih besar. Efeknya, kestabilan
dirasakan saat menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini
KompasOtomotif rasakan
ketika perjalanan sudah mulai naik-turun menuju Cihideung. Ketika akan
melebar, dengan mudah bisa dikoreksi. Untuk ”rebahan” juga sangat
tenang.
Responsif
Sebelum menuju Cihideung, rombongan sempat menemui jalan lurus
dan sepi. Di sinilah tes akselerasi dimulai. Tenaga mesin SOHC 150cc New
V-ixion terasa sangat responsif. Tidak terlalu galak sebenarnya, tapi
di tarikan awal bisa dirasakan tenaganya. Torsi puncak tercapai di
putaran mesin 7.500-8000 rpm.
Kecepatan maksimal yang berhasil diraih mencapai 120-an km perjam, meski
sebenarnya masih ada sisa tenaga untuk kembali digeber. Sayang, jalanan
kembali padat. Kemampuan remnya meningkat, dengan penambahan cakram di
ban belakang (sebelumnya di ban depan saja).
Uji kemampuan mesin terus berlanjut hingga jalanan naik-turun. Yamaha
sedikit mengubah rasio gir, membuat nafasnya sedikit lebih panjang.
Dipakai menanjak tidak loyo, tenaganya selalu terisi di tiap gigi.
Nyaman dan Tidak Capek
Menempuh perjalanan lebih dari 140 km selama tiga jam lebih membutuhkan
stamina yang cukup. Tapi untungnya New V-ixion tidak membuat capek
punggung. Posisi mengendarai memang sedikit bungkuk, tapi perpaduan yang
pas antara setang, posisi kaki dan posisi duduk menghasilkan kenyamanan
berkendara. Semua itu didukung suspensi teleskopik di depan dan monosok
di belakang yang memainkan peranan dengan lembut. Jok empuknya dengan
posisi paha yang pas menempel pada tangki menambah kenyamanan ketika
digeber dengan jarak jauh.
Kesimpulan
Yamaha New V-ixion tidak bisa dikatakan hanya ”ganti baju”. Selain
tampang yang semakin berkarakter dan futuristik, performa juga
meningkat. Apalagi YIMM mengklaim bahwa sistem injeksi dan komputerisasi
sudah mengalami perbaikan dengan menambahkan sensor oksigen dan
kecepatan untuk membantu kinerja injektor.
Beratnya juga dikurangi, termasuk pemikiran revolusioner dengan memindah
kunci kontak ke tangki untuk menambah entengnya handling pada setir.
Kabel speedometer dihilangkan, tidak ada lagi kabel menjuntai dari
setang ke roda. Untuk mengukur kecepatan dihubungkan dengan transmisi.
Semua perubahan itu mampu menjadikannya sebagai pilihan di sepeda motor
sport. Harga Rp 22,4 juta (versi tanpa engkol) dan Rp 22,6 juta untuk
versi yang sudah berengkol cukup realistis bila dibandingkan dengan
performanya.